KapuasNews.com Ketapang Kalimantan Barat| Kembali maraknya aktivitas PETI di area hutan kawasan yang berada dilokasi baru KM 21 wilayah hutan desa Sungai besar Kecamatan Matan Hilir Selatan.
Kerusakan hutan kawasan dan lingkungan yang terus terjadi akibat semakin maraknya aktivitas PETI di area tersebut, semakin meluasnya perambahan hutan kawasan sejauh ini terbilang sangat signifikan di sertai pencemaran limbah dari pelaku PETI di setiap harinya semakin perparah dampak negatif terhadap kelestarian alam sekitar.
Diharapkan langkah cepat dari pihak pemerintah bersama APH Kalbar yang berkompeten terutama kepada Satgas Garuda untuk segera melakukan tindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku guna meminimalisir perusakan hutan dan lingkungan.
Dugaan adanya oknum pemodal yang menyuplay alat berat excavator bahkan keuangan beserta kebutuhan lainnya yang di butuhkan para penambang emas guna memperlancar kerjaan mereka dalam melakukan penambangan emas, maka dari itu excavator tersebut standby melakukan pengerukan tanah dan mengambil material pasir yang menurut mereka mengandung emas.
Saat di konfirmasi melalui telepon WhatsApp 02/04/2025, salah satu oknum pemodal sekaligus pemilik alat berat Excavator inisial RN yang melakukan aktivitas PETI dilokasi baru KM 21 Desa Sungai Besar, dia mengatakan bahwa semuanya alat kita kerja di lokasi itu semua jelasnya.
Lanjut, RN juga menambahkan bahwasanya mengenai perihal tepatnya unit dia berkerja dia kurang begitu paham , karena sudah ada pengurusnya di lokasi itu, tambahnya.
Dilain waktu salah satu sumber warga sekitar inisial IM mengaku sangat mengetahui oknum pemodal dan para pelaku PETI yang melakukan aktivitas PETI di lokasi baru KM 21 tersebut.
Lebih jelas IM mengatakan, menurut sepengetahuan saya excavator yang kerja dilokasi itu lebih dari dua unit kalo tidak salah ada empat unit mungkin bisa lebih jelas IM, 03/04/2025.
Beberapa hari kemarin santer beredar informasi mereka yg berkerja di lokasi baru KM 21 berhasil semua kami sini bilang hampir setiap hari angkatan puluhan gram terutama yang katanya pemilik lokasi inisial TM yang sedang hasil dan katanya sampai ratusan gram perharinya, ungkap IM.
Saat di konfirmasi melalui telepon WhatsApp ke Kades Desa Sungai Besar tidak di jawab, pihak keluarga Kades menjelaskan bahwa Pak Kades sedang mengalami sakit stroke sudah hampir seminggu ini jelasnya, 04/04/2025.
Saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp KPH Selatan namun tidak bisa terhubung, guna mengkomfirmasi perihal terkait.
Diharapkan Dirjen Gakkum-KLHK wilayah Kalimantan bersama Satgas Garuda Kalbar, Polda Kalbar untuk dengan segera melakukan penindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku terhadap para pelaku sekaligus pemodal berserta pemilik excavator yan dengan sengaja merusak kawasan hutan dan lingkungan hidup serta sangat merugikan negara.
Sampai berita ini dipublish awak media masih dalam upaya mengkonfirmasi permasalahan ini ke instansi terkait KLHK dan Polda berserta Satgas Garuda Kalbar untuk pemberitaan selanjutnya agar ada kepastian hukum terhadap para pemodal dan pelakunya.kami harapkan bagi pihak yg terkait cepat"ambil tindakan yg tegas... Bersambung sampai ada tindakan dari APH.. Sekiyan dn terimakasih."tutupnya..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar