KAPUAS NEWS COM. LINGGA - Warga Desa Bakong, Kecamatan Singkep Barat, menyatakan kekecewaan mendalam terhadap klaim calon Bupati Lingga, Alias Wello, yang menyebutkan telah menuntaskan janji kampanyenya terkait pembangunan jalan penghubung antara Pasir Bulan dan Tanjung Baru.
Dalam pernyataannya, Wello mengklaim bahwa proyek tersebut sudah rampung sebelum pelantikannya sebagai Bupati Lingga pada 2016. Namun, warga setempat menilai bahwa klaim tersebut jauh dari kenyataan.
Menurut YN, salah satu warga Desa Bakong, janji Wello hanya tinggal janji tanpa bukti. Kondisi jalan yang dijanjikan sejak lama tersebut hingga kini masih rusak parah dan sulit dilalui, terutama ketika musim hujan tiba.
“Dulu, saat kampanye, ia berjanji akan membuka akses dan melakukan pengerasan jalan lintas Pasir Bulan-Tanjung Baru. Namun, hingga kini, janji itu tidak pernah terwujud. Kami masih berjuang melewati jalan yang berlumpur dan berlubang,” ungkap YN, Selasa (8/10/24).
YN menambahkan bahwa klaim Wello, yang menyebut berita tentang kondisi jalan di Bakong yang dimuat oleh media lokal Jebat.id sebagai fitnah, sangat mengecewakan. Artikel tersebut, yang berjudul "Bakong Terluka," dinilai justru menyuarakan kondisi nyata yang dirasakan warga setempat.
“Berita dari Jebat.id bukan fitnah. Itu adalah fakta yang menggambarkan keadaan sebenarnya. Jika beliau merasa berita itu tidak benar, kami mengundangnya untuk datang langsung ke Bakong dan berbicara dengan warga secara acak. Kami siap memberikan penjelasan mengenai kondisi jalan yang sebenarnya,” tegas YN.
Warga Desa Bakong berharap proses demokrasi yang tengah berlangsung dapat membawa perubahan nyata yang mereka dambakan. Mereka menekankan bahwa suara mereka bukan hanya sekadar didengar, melainkan harus dihargai.
Harapan mereka kini tertuju pada calon pemimpin yang tidak sekadar berjanji, tetapi mampu mewujudkan komitmen yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kami tidak ingin lagi janji-janji kosong. Yang kami butuhkan adalah tindakan nyata yang memberikan dampak positif bagi kesejahteraan dan kemajuan desa ini,” pungkas YN.
Kekecewaan yang meluas di kalangan warga Desa Bakong ini semakin menyoroti pentingnya akuntabilitas dan kepedulian terhadap kondisi infrastruktur desa yang masih memprihatinkan. Jika tuntutan ini terus diabaikan, perjalanan menuju kemajuan desa ini akan terhambat oleh janji-janji yang tidak pernah ditepati, meninggalkan warga dalam kondisi yang jauh dari layak. Tim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar